Analisis STP Pada Produk Smartfren Modem USB “I Hate Slow”
Analisis Segmenting, Targeting, dan Positioning SMART-FREN MODEM
SegmentingDalam segi segmenting ini, Smartfren yang menggunakan dan mengandalkan provider CDMA, mengkategorikan bahwa kebutuhan internet ditengah masyarakat sangat tinggi, apalagi dizaman serba modern saat ini, jadi tidak menutup kemungkinan dari seluruh segi sektor masyarakat ekonomi menengah keatas banyak yang menggunakan Smart-fren sebagai media mereka untuk berinteraksi di dunia maya. Dari segi kebutuhan pekerjaan, Smart-fren yang memiliki banyak paket menguasai pasar, mulai dari pelajar hingga pekerja dan pebisnis. Tentunya dengan kebutuhan paket internet yang berbeda-beda. Pada iklan Smart-fren yang menggunakan slogan “I Hate Slow”, sendiri dapat kita lihat bahwa terdapat proses seseorang yang sedang melakukan pekerjaan dengan menggunakan internet diperlihatkan frustasi tentang lambatnya koneksi. Seorang pekerja mencoba mencari sinyal, dan beberapa orang lainnya yang sampai menghempaskan laptop. orang yang melakukan ini adalah perwakilan dari segmentasi dari iklan Smart-Fren ini. Segi segmentasi dirinci sebagai berikut :
Segmentasi Geografik:
Meliputi daerah pemasaran dari produk smartfren sendiri yaitu mencangkup seluruh kawasan dan daerah di Indonesia
Segmentasi Demografi:
Meliputi seluruh kalangan umur maupun jenis kelamin, Karena produk Smartfren sendiri bersifat umum dan dibutuhkan oleh seluruh jenis golongan, dari yang berumur dibawah 18 tahun hingga yang sudah tua sekalipun.
Segmentasi Psikografi:
Meliputi seluruh golongan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, pelajar, mahasiswa, hingga pebisnis sekalipun, hanya saja berbeda dari segi pengambilan paket langganan modem dan kecepatan Mbps-nya. TargetingTarget pasar dari smartfren sendiri sudah sangat jelas tertuju pada slogan Smart-Fren “I Hate Slow”, yaitu Smart fren anti lelet/lambat. Dari sini dapat kita identifikasi bahwa target Smartfren sangatlah luas yaitu seluruh elemen masyarakat yang membutuhkan internet dengan koneksi cepat dan harga terjangkau. Modem Smartfren sendiri menguasai hampir 60% pangsa pasar. Dari 10 ribu modem yang terjual, sekitar 6 ribu merupakan produk Smartfren. Belum lagi di layanan BlackBerry yang pada April lalu berjumlah 110-120 ribu pelanggan. Sejak bulan lalu, setiap bulan ada sekitar 30 ribu pelanggan BlackBerry baru datang ke galeri Smartfren. Ini karena pelanggan mencari jaringan yang berkualitas. PositioningSmartfren menempatkan dirinya sebagai Challenger dan berusaha menjadi Leader pada sebuah kebutuhan masyarakat akan modem. Modem anti-lelet yang dimiliki oleh Smartfren menunjukkan pula bahwa saat ini dengan inovasi dan keyakinannya dapat menyaingi modem-modem bertype USB sebelumnya dan berusaha untuk menjadi yang pertama sebagai modem pilihan masyarakat.
SegmentingDalam segi segmenting ini, Smartfren yang menggunakan dan mengandalkan provider CDMA, mengkategorikan bahwa kebutuhan internet ditengah masyarakat sangat tinggi, apalagi dizaman serba modern saat ini, jadi tidak menutup kemungkinan dari seluruh segi sektor masyarakat ekonomi menengah keatas banyak yang menggunakan Smart-fren sebagai media mereka untuk berinteraksi di dunia maya. Dari segi kebutuhan pekerjaan, Smart-fren yang memiliki banyak paket menguasai pasar, mulai dari pelajar hingga pekerja dan pebisnis. Tentunya dengan kebutuhan paket internet yang berbeda-beda. Pada iklan Smart-fren yang menggunakan slogan “I Hate Slow”, sendiri dapat kita lihat bahwa terdapat proses seseorang yang sedang melakukan pekerjaan dengan menggunakan internet diperlihatkan frustasi tentang lambatnya koneksi. Seorang pekerja mencoba mencari sinyal, dan beberapa orang lainnya yang sampai menghempaskan laptop. orang yang melakukan ini adalah perwakilan dari segmentasi dari iklan Smart-Fren ini. Segi segmentasi dirinci sebagai berikut :
Segmentasi Geografik:
Meliputi daerah pemasaran dari produk smartfren sendiri yaitu mencangkup seluruh kawasan dan daerah di Indonesia
Segmentasi Demografi:
Meliputi seluruh kalangan umur maupun jenis kelamin, Karena produk Smartfren sendiri bersifat umum dan dibutuhkan oleh seluruh jenis golongan, dari yang berumur dibawah 18 tahun hingga yang sudah tua sekalipun.
Segmentasi Psikografi:
Meliputi seluruh golongan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, pelajar, mahasiswa, hingga pebisnis sekalipun, hanya saja berbeda dari segi pengambilan paket langganan modem dan kecepatan Mbps-nya. TargetingTarget pasar dari smartfren sendiri sudah sangat jelas tertuju pada slogan Smart-Fren “I Hate Slow”, yaitu Smart fren anti lelet/lambat. Dari sini dapat kita identifikasi bahwa target Smartfren sangatlah luas yaitu seluruh elemen masyarakat yang membutuhkan internet dengan koneksi cepat dan harga terjangkau. Modem Smartfren sendiri menguasai hampir 60% pangsa pasar. Dari 10 ribu modem yang terjual, sekitar 6 ribu merupakan produk Smartfren. Belum lagi di layanan BlackBerry yang pada April lalu berjumlah 110-120 ribu pelanggan. Sejak bulan lalu, setiap bulan ada sekitar 30 ribu pelanggan BlackBerry baru datang ke galeri Smartfren. Ini karena pelanggan mencari jaringan yang berkualitas. PositioningSmartfren menempatkan dirinya sebagai Challenger dan berusaha menjadi Leader pada sebuah kebutuhan masyarakat akan modem. Modem anti-lelet yang dimiliki oleh Smartfren menunjukkan pula bahwa saat ini dengan inovasi dan keyakinannya dapat menyaingi modem-modem bertype USB sebelumnya dan berusaha untuk menjadi yang pertama sebagai modem pilihan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar