Selasa, 14 Januari 2014
Kasus yang dialami Oleh perusahaan smartfreen di saat Jaringan menjadi Lelet !!
Perusahaan telekomunikasi Smartfren saat ini tengah berada dalam sorotan panas terkait banyaknya angka komplain dari pelanggan mereka terkait lambannya penanganan gangguan jaringan yang dialami oleh perusahaan.
Di akun Facebook Smartfren tercatat hingga Jumat lalu terdapat 3.200 keluhan dari pengguna layanan internet Smartfren, hari ini dipastikan angka tersebut berlipat ganda karena hingga saat ini permasalahan tersebut tak lekas dibenahi. Bagi Anda yang ingin mengakses ke situs-situs yang servernya non IIX maka dipastikan tidak akan terkoneksi.
Seberapa besar sih masalah yang dihadapi?
Tercatat hampir 4000 komentar mengeluhkan betapa lambat tindakan yang diambil oleh perusahaan. Bahkan sebagian pelanggan menyarankan perusahaan agar mengganti nama mereka menjadi Smartpret serta semboyan perusahaan yang kerap kali dibanggakan dari “I hate slow” menjadi “I hate fast.” Sebagian besar komentar pelanggan menyatakan kekecawaan mendalam, karena mereka tidak juga dapat mengakses internet bahkan sekedar membuka Google.
Gangguan jaringan yang dialami Smartfren tak ayal membuat pelanggan mereka di seluruh Indonesia merasa kecewa. Sejak peluncuran Smartfren Andromax-u pada Februari lalu, CEO Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa 65 persen pendapatan perusahaan berasal dari penjualan data internet. Di tahun 2012 saja, perusahaan mencatatkan angka 11 juta pelanggan data. Angka ini bisa saja terjun bebas jika gangguan jaringan ini tak lekas ditangani.
Meski begitu beberapa pelanggan setia tetap memberikan masukan kepada perusahaan, bahwa hendaknya Smartfren memperkuat inftrastruktur mereka terlebih dahulu dari pada terlalu fokus kepada pemasaran apalagi dengan mencurahkan sumber daya kepada peluncuran produk baru namun justru melupakan pentingnya peran infrastruktur.
Perwakilan Smartfren melalui email mengatakan bahwa saat ini jaringan utama internet mereka sedang dihantam jangkar kapal dan ditimbun tanah longsor. Mereka masih mencoba memperbaiki permasalahan tersebut dan hari ini diharapkan restorasi jaringan selesai.
Apakah ada Kompensasi Kerugian?
Sejauh ini tidak ada kejelasan apakah Smartfren akan memberikan kompensasi kerugian yang diakibatkan oleh masalah jaringan ini. Karena masalah ini sangat serius dan perlu perhatian khusus, jika tidak maka perusahaan akan kehilangan image mereka, apalagi dengan iklan dan juga janji yang mereka gembar-gemborkan melalui media. Jangan sampai semboyan “I hate slow” menjadi bumerang bagi perusahaan.
Sampai berita ini diturunkan, Menkominfo, Tiffatul Sembiring baru saja meminta konfirmasi dari Smartfren terkait gangguan layanan mereka. Berikut ini adalah penjabaran yang disampaikan Tifatul:
· Pada 15 Maret 2013: jaringan utama internet Smartfren submarine putus antara Bangka-Batam lantaran kena jangkar kapal. Akibatnya, jaringan internet Smartfren hanya dapat 60.
· 16 Maret: Jaringan backup inland Sumatera putus di Palembang karena tanah longsor. Internet dapat dilayani dengan jalur proteksi kapasitas 30%
· 17 Maret: Jalur proteksi juga mengalami putus di area Sumatera Selatan, layanan internet hanya bisa dilayani 10% kapasitas.
· 18 Maret: Jaringan tambahan dari pihak ketiga (Matrix submarine) beroperasi, kapasitas jaringan internet menjadi 50%
· 23 Maret: Jaringan Matrix Submarine mengalami cut. Layanan internet kembali hanya 10%
· 26 Maret: Hari ini diharapkan restorasi jaringan selesai, dan tambahan kapasitas. Diharapkan layanan internet bisa mencapai 80% kapasitas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar